Oleh Yks di UKK UNP
Hari senin, 16 April 2012 saya ada jadwal kuliah jam 07.00 di jurusan matematika. Saat itu saya telat datang ke kampus sekitar 15 menit dari jadwal yang seharusnya, bukan karena ada kendala atau halangan tapi memang disengaja karena memang dosennya biasa datang terlambat sekitar 30 menit. Dan itu bukan juga disengaja oleh dosennya. Beliau sempat menceritakan bahwa pada saat pagi hari senin itu dia harus mengantarkan anaknya ke sekolah belum lagi rumahnya yang jauh dari kampus. Namun meskipun demikian ada hal menarik yang saya suka dari dosen yang satu ini.
Disela-sela beliau mengajar ada hal-hal positif dan nilai-nilai keislaman yang beliau sampaikan hampir disetiap pertemuan perkualiahan yang saya ikuti. Nah, pada pertemuan terakhir kemarin beliau bercerita tentang Fungsi. Mungkin sedikit saya jelaskan dulu defenisi dari fungsi ini dalam matematika. Fungsi itu sederhananya adalah suatu aturan atau cara yang menghubungkan dari sesuatu ke sesuatu yang lainnya. Dalam bahasa matematikanya menghubungkan dari daerah asal ke daerah hasil.
Beliau bercerita bahwa segala yang kita punyai di dunia ini hakikatnya tidaklah punya arti apa-apa. Mulai dari uang kita, waktu kita, tubuh kita, dal lain sebagainya. Sejenak berfikir, kok tidak ada artinya ? ternyata yang dimaksudkan beliau disini adalah ketika telah mati nanti semuanya itu tidaklah akan ada artinya. kemudian beliau melanjutkan "bagaimana agar semua yang kita punya di dunia ini bisa juga kita punyai di akherat nanti?"
"Caranya kita harus membuat sebuah fungsi ! sebuah fungsi yang menghubungkan apa yang kita punya di dunia ini dengan dunia akhirat. Contohnya kita punya uang seribu perak, maka kita harus cari sebuah fungsi agar uang seribu perak ini ada nilainya di akhirat nanti. Coba apa fungsinya? Infak, sedekah itulah fungsinya. Mungkin sekarang ini seribu perak itu tidak banyak nilainya. Tapi kalau kita infakkan ke seorang gelandangan yang sedang kehausan, lalu dengan uang itu dia bisa beli segelas air. Sungguh besar nilainya diakhirat nanti. Tapi tentu harus ikhlas karena Allah. Begitu juga dengan apa-apa yang kita punya lainnya. Apakah itu badan kita, waktu kita, ilmu kita, carilah sebuah fungsi yang membuatnya bernilai nanti di akhirat. (yk)
0 komentar:
Posting Komentar