This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 18 Desember 2011

Tips Membangun Peta Karir & CV

TIPS MEMBANGUN PETA KARIR
Oleh Ghita Utoyo 
(Media Indonesia, 02 Nov 08)

Buatlah jurnal perjalanan karir yang berisi hal-hal dibawah ini:
1) Apa yang ingin dicapai 5 tahun dan 10 tahun ke depan? Dengan selalu mengingat tujuan jangka panjang, langkah perjalanan karir dan jenis pekerjaan yang Anda pilih akan memiliki arah yang terfokus.
2) Buat daftar keahlian dan ketrampilan yang Anda kuasai, untuk selalu mengingat nilai tambah yang dapat Anda kontribusikan dalam pekerjaan.
3) Buat daftar keberhasilan yang sejauh ini telah diraih termasuk hal-hal yang Anda banggakan, sehingga Anda akan selalu menghargai hasil kerja keras Anda.
4) Uraikan kegiatan pengembangan diri, baik dalam hal teknis pekerjaan maupun hobi. Penjabaran ini penting dilakukan untuk selalu mengingatkan dan memberi kesempatan pada diri sendiri belajar hal-hal yang baru. Jangan biarkan diri Anda terkubur dalam rutinitas pekerjaan dan melupakan pengembangan diri.

Lihatlah kembali resume Anda, dan kembangkanlah terus berdasarkan jurnal perjalanan karir diatas. Lakukanlah hal ini secara rutin, bukan hanya sewaktu Anda membutuhkan atau mendapatkan tawaran pekerjaan. Dengan demikian Anda akan selalu siap menjual keahlian Anda setiap saat ada peluang.

Identifikasikan pihak-pihak, institusi, maupun kegiatan yang dapat membantu Anda membangun network baru. Tidak hanya di dunia pekerjaan, tetapi juga yang menyangkut komunitas hobi. Kita tidak pernah tahu dari mana dan dari siapa datangnya sebuah kesempatan.

Jangan hanya berkutat dengan teman-teman yang sama dari industri yang selalu sama. Galilah inspirasi dari dunia luar untuk melahirkan ide-ide dan inovasi baru yang dapat mendukung perjalanan karir Anda.

Kenalilah keunikan dan kekuatan Anda, serta jadikanlah sebagai pijakan untuk menonjolkan keunggulan Anda dibandingkan dengan kebanyakan orang lain. Terkadang mengenali keunikan pribadi dapat membantu Anda memilih area keahlian khusus, seperti halnya seorang spesialis. 

Selalu siap mempromosikan keberhasilan Anda, dengan cara dan waktu yang tepat. Jangan takut orang berpikir bahwa Anda sombong. Mengungkapkan kisah sukses wajar Anda lakukan untuk mendapatkan apresiasi akan hasil kerja keras yang telah Anda lalui.

Buatlah rencana jangka panjang yang terdiri dari beberapa potongan rencana jangka pendek didalamnya, untuk Anda jadikan pijakan. Perhatikan dan pikirkanlah setiap perubahan yang terjadi, apakah tetap sesuai dengan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan pada awal peta perjalanan karir Anda. 

TIPS MEMPERSIAPKAN CV/RESUME PRIBADI

CURRICULUM VITAE
Adalah dokumentasi/jurnal pengalaman hidup, keahlian, dan pencapaian pribadi seseorang

KEUNTUNGAN MEMILIKI CV?
• Memiliki dokumentasi tertulis
• Menghargai perjalanan hidup
• Mengenal jalur (track) tujuan hidup/karir yang ingin dicapai

KOMPONEN CV
• Layout First Impression sesuai industry
• Sistematika dan Struktur penulisan
• Gaya penulisan sesuai industry
• Isi yang terukur & portfolio bila dibutuhkan

STRUKTUR PENULISAN CV
AWAL
–Foto
–Profil Pribadi
–Tujuan Karir
–Latar Belakang (Ringkasan Karir)
–Gambaran kepribadian (jika dibutuhkan)

ISI
–Pendidikan dan Skill
–Training
–Highlight Achievement (Pencapaian)
–Pengalaman Bekerja
•Tahun dan Nama institusi
•Peran dan Posisi
•Ringkasan deskripsi pekerjaan
•Achievements 

AKHIR
-Profesional filosofi (jika dibutuhkan)
-Referensi

Contoh Gaya Penulisan:
CONTOH INTRO PADA EMAIL PEMBUKA
As 28 years old married guy, God bless me with beautiful wife and adorable 7 months daughter, I also love to driving over the land and travel to various ancient cities as one of my interest besides polishing “my lady” (’81 Toyota Corona), playing my Gibson Les Paul guitar, collecting DVD and Music CD.

CONTOH ISI YANG TERUKUR 
Responsible for the performance of 25 large client to the maximum of 53 specialist portfolio of clients for the 3rd largest magazine marketing specialist company in Australia, accounted for approx. Aus$ 1.2 billion annual total budget revenue 

CONTOH PROFESIONAL FILOSOFI
I am deeply committed with the concept of “Doing the right thing in the right way”. Interpersonal relationship, Trust, Communication and a strong ground of management-employee mutual support and contribution, along with the above concept, are essential as the foundation of an organization. 

=================
Sincerely,
Retno Widyastuti

Community Engagement Officer 
Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar

Senin, 12 Desember 2011

Alhamdulillah Gempa Bumi dan Gunung Meletus tetap ada

Copas dari note seorang teman :


Assalamualaikum
Ucapkanlah..

Alhamdulillah ketika terjadi Gempa Bumi dan Gunung Meletus, karena para malaikat Allah sedang bertugas menjaga tekanan bumi agar konstan...
Allahu Akbar 3x

Kaum muslimin/muslimat sekalian yg slalu dirahmati Allah SWT, marilah kita bersama-sama mencoba memahami ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk meraih kasih sayang (ridho Allah)...
Bila kita memahami baberapa bencana geologi seperti Gempa bumi dan Gunung Meletus yang terjadi di planet ini, sering kita bertanya-tanya dalam hati, kenapa harus ada bencana tersebut yang mengakibatkan ratusan bahkan hingga ratusan ribu orang saudara2 kita menjadi korban karenanya..... kadang sampai ada saudara kita mengeluh kepada Sang Penciptanya... Ya Allah kenapa bencana ini Engkau datangkan pada keluarga kami... sehingga seluruh keluarga kami menjadi korban.. sampai saudara kita ini berburuk sangka kepadaNya.

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang, rugilah ia di dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata” [ Al Hajj 22:11 ].

Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah, sesungguhnya gempa bumi dan gunung meletus yang terjadi di planet bumi ini, adalah aktifitas tentaranya Allah yang sedang menjaga agar tekanan Bumi tetap pada 1,37 juta atm & bertemperatur T= 3700 -4500 , sehingga planet ini terbebaskan dari kehancurannya. Jadi untuk menyelamatkan Planet Bumi ini tetap eksis sehingga umat manusia yg ada di dalamnya tetap selamat, maka pillihan aktivitas bumi adalah 1. Gempa Bumi, 2. Gunung Meletus, 3. Kedua2nya.
Seandainya tekanan dan Panas Bumi tidak pernah dilepaskan dari dalam Bumi secara bertahap melalui zona2 subduksi (tempat lempeng samudera masuk & meleleh ke bawah lempeng benua), gunung2 api, rekahan dan patahan. Maka sama saja seperti seseorang yg tidak bisa bersendawa & buang gas dari dalam perut, apa jadinya?? Maka perut kita akan membengkak dan lalu meledak..., begitu juga planet Bumi, bila tidak pernah melepaskan energi2 yg ada, maka tekanan dan temperaturnya akan meningkat pesat, dan berakhir pada meledaknya Planet Bumi !!

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung2 yang kokoh supaya bumi itu(tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan2 yg luas, agar mendapat petunjuk [ Al Anbiya 21: 31].

Ayat di atas dapat dipahami, bahwa bila terjadi gempa bumi maka untuk menenangkan gempa tersebut agar tidak berdampak terlalu besar.., maka Planet Bumi akan bersendawa melalui gunung2nya, sehingga tekanan dalam interior bumi akan menjadi normal kembali.

Oleh karena itu, setelah kita mengikuti argumentasi di atas, paradigmanya menjadi terbalik, ketika terjadi gempa bumi..marilah kita ucapakan Alhamdulillah, dan ucapkanlah Innalillahi wa inna ilaihi rojiun..ketika saudara2 kita menjadi korban karenanya, insyaAllah yang menjadi korban bencana alam menjadi Syuhada.

“Para syuhada ada 7: mati terbunuh dijalan Allah, karena penyakit kolera adalah syahid,mati tenggelam adalah syahid,karena busung lapar adalah syahid, karena penyakit perut keracunan adalah syahid,karena terbakar adalah syahid, dan yang mati karena tertimpa reruntuhan(bangunan atau tanah longsor) adalah syahid, serta wanita yang mati pada saat mengandung adalah syahid”(HR. Imam Malik, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu MAjah dan Ahmad)

Bila yg meninggal karena bencana alam menjadi syuhada, artinya kesempatan untuk menjadi syuhada di NKRI akan lebih besar dibandingkan negara lain, artinya kesempatan memasuki syurga yg dijanjikan olehNya lebih besar bila dibandingkan di negara lain..
Subhanallah...

Masih beranikah kita berburuk sangka kepada Allah SWT bahwa Dia kejam, tidak adil, pilih kasih, ketika sebahagian kecil manusia meninggal dunia terkena musibah bencana Geologi seperti Gempa bumi, Tsunami & Gunung Berapi, karena Planet bumi mencari keseimbangan baru untuk menyelamatkan 7 Milyar umat manusia sbg penghuninya!!!
Mari kita ucapkan istighfar... Ampunilah kami Ya Allah.. Maafkanlah kekhilafan dan kebodohan kami..Sesungguhnya saudara2 kita yg dalam keadaan bertaqwa, menjadi korban bencana apapun.. InsayaAllah akan mati syahid.. dihadapanNya.
Aku ini mengikuti prasangka hamba-Ku. Apabila dia berprasangka kepadaKu dg baik, maka akupun akan baik kepadanya dan apabila dia berprasangka kepada-Ku dengan prasangka buruk, maka Aku pun buruk kepadaNya [HR. Ahmad]
Wassalam...


* Tulisan ini diambil dari bapak Agung Haryo S  sbg pemateri SemNas Sains dan Islam FORSIA FMIPA UNP, Sabtu 10 desember 2011.... smg bermanfaat ^_^

Minggu, 11 Desember 2011

Nakhoda Baru H2O Comunity UNP

Selamat Kepada Seluruh Keluarga Besar 
Anggota Komunitas Kimiawan Muda UNP Terkhusus Untuk


PRAMBUDI AYUMAN
( Pendidikan Kimia 2010)

Sebagai Ketua H2O Comunity UNP
Semoga Dapat Menjalankan Amanah Dengan Baik dan Sukses

Terima kasih dan Penghargaan Kepada Hendri Agusmel yang telah menyelesaikan amanah 
sebagai Ketua Pertama dan sekarang telah mengabdi Sebagai Ketua Himaki UNP. 
Semoga menjadi Amal kebaikan dan di Ridhoi Allah. Amiin

Usah Merisaukan Rezeki


Oleh bidadari_Azzam
Tamuku datang dari luar kota, dua jam mengendarai mobil ke Krakow. Sebelum ke appartemen kami, dia dan istrinya menginap di appartemen temanku lainnya, tepat di centrum Krakow, mobil mereka diparkir disana.
Mister X sebut saja begitu, ia adalah orang yang serba bisa, usianya di atas empat puluh lima tahun. Zaman sekolah di Poland kala komunis masih berkuasa, anak-anak lelaki harus bisa menjahit baju dan memasak serta membersihkan rumah. Anak perempuan pun harus bisa menambal ban, mengecat rumah, dan memegang alat pertukangan. Mister X baru setahun menikah dengan seorang wanita Indonesia, ia bilang pada suamiku bahwa wanita Poland biasanya amat materialistis, makanya ia amat bahagia bisa menikahi wanita Indonesia. Padahal di Indonesia juga banyak kok ‘pria atau wanita matre’ alias materialistis akibat budaya kian konsumtif, dan tuntunan hidup yang jauh dari aturan-Nya.
Mister X pandai membuat selai buah sendiri, sayur yang dilembutkan sebagaimana tradisi di Poland, bahkan bisa membuat kue-kue sendiri. Ia ajarkan kreativitas itu kepada istrinya, dan mereka bawa hasil kreasi itu saat mengunjungi kami.
Singkat cerita hari itu, Mister X mengobrol dengan bahasa Inggris yang tak terlalu lancar karena dialek yang berbeda (karena ia lebih ahli bahasa Jerman sebagaimana kebanyakan orang tua di Poland), mengomentari makanan yang disajikan banyak sekali, ia bilang, “Kami tidak mau sering-sering ke Krakow, takut nanti mengganggu kalian…”. Saya dan temanku bilang, “Lhooo, mengganggu kenapa? Kami amat senang jika kalian datang. Kami malah bahagia kalau kamu sering datang ke Krakow….”.
“Nanti uang kalian habis buat beli makanan, bikin masakan buat kami, kasian dong mengganggu badjet.”, serius dan datar suaranya. Sebenarnya budaya orang asia, membicarakan hal ini adalah “rahasia perusahaan” alias urusan Rumah tangga masing-masing, namun mungkin bagi Mister X hal itu sudah biasa diungkapkan di depan temannya yang lain. Maka temanku tentu menjelaskan panjang lebar, “Oooh, tidak, mister. Kami semua amat senang kalau kalian berkunjung ke Krakow. Saya udah biasa menerima tamu dari negara atau kota lain, menginap di tempatku, dan memasak sebisaku, kami senang menjamu teman-teman. Kami tidak hitung-hitungan soal makanan, dan sebagainya, jangan risau, mister….”, saya dan teman lainnya pun tersenyum.
Si mister geleng-geleng kepala, katanya, “Ini makanan banyak-banyak di meja, mahal, bagaimana sih kamu bisa mencukupi makanan dan kebutuhan lainnya, anak kalian kan banyak?!”, lucu juga kalimatnya. Padahal jagoan kami baru tiga---belum selusin atau dua puluh anak seperti tetangga ibuku di tanah air, hehehe, begitulah di Eropa, kebanyakan orang sini menganggap anak-anak sebagai beban, tujuan hidup di dunia untuk bersenang-senang, maka kalau ‘beban anak-anak’ mengganggu kesenangan, tujuan hidup itu tak tercapai.
Saya sempat menceritakan bahwa sore kemarin saat membeli bunga di kedai bunga langgananku, pelayan-pelayan (mereka sudah kenal dengan bayiku yang selalu terlelap dalam kereta bayinya usai menyusui) menyapa bayiku, memainkan hidungnya sesaat seraya memberikan hadiah boneka gajah. Hihihi, biasanya kami membeli beberapa tangkai bunga hanya dengan beberapa recehanzloty (itu pun sering didiskon), sehingga rezeki boneka gajah lucu seharga 10Euro-an itu plus perhatian yang diberikan oleh mereka amat berkesan di hati. Siapakah yang menggerakkan hati pemilik kedai untuk memberikan hadiah tersebut? Subhanalloh!
Saya tak mau berpanjang lebar menjawab si Mister, pondasi iman kita saja sudah berbeda, cahaya islam ada di hatiku, tidak di hatinya, maka tentu saja Saya harus memilah-milah kalimat yang paling mudah dicerna kalau menjelaskan tentang “Rezeki-Nya Maha Luas” hingga tak dapat dituliskan dalam lembaran kertas, jua tak dapat diucapkan dalam runutan kata-kata.
Saya berucap sedikit serius, “Saya sekeluarga tak pernah menghitung detail urusan dana, mister, apalagi buat makanan. Kalau Saya siapkan banyak masakan, apalagi di musim dingin, itu lumrah, sebab Saya yakin ini masakan adalah kesukaan keluarga, jadi pasti habis, yang penting kami di rumah punya komitmen untuk tidak boleh membuang makanan. Hitungan badjet sih ada, namun hitungan dari Tuhanku yang paling sempurna. Coba saja mister hitung, usia empat puluh tahunan anda bisa beli rumah setelah banting tulang dan berhemat ketat, menabung dua puluh tahun lebih. Namun Saya yang ibu rumah tangga sekaligus berkuliah, waktu itu bisa beli rumah juga di usia dua puluh dua tahun, gimana cara hitung badjetnya, kira-kira?”, si mister sedang tidak konsen, hanya “Ohhh”, yang keluar dari lisannya sambil berkerut dahi.
Teman kami lainnya pun bilang, “Orang Indonesia amat senang berbagi, mister. Kami suka berkumpul bersama, temu kangen, dan masak makanan Indonesia biar gak stress kalau lagi rindu kampung halaman… Bagi kami, apa-apa yang diberikan pada orang lain, justru merupakan keberkahan, lho….”, si mister masih ber-Oooh saja, nampaknya dia tak sepakat.
Usai menikmati cemilan dan makan siang di appartemenku itu, teman-teman tersebut barengan denganku menaiki bus ke arah sekolah Azzam karena Saya harus menjemput sulungku pulang sekolah. Kami berpisah di halte bus berlainan.
Setiba di rumah kembali usai menjemput Azzam sekolah, ponselku berdering, temanku yang di centrum itu menelepon, “Yah, halo…say?”, sapaku. Katanya, “Aduh, ada masalah nih….”, bisik-bisiknya. “Lho, kenapa-kenapa nih…?” Teman itu menjelaskan, “Mobil si mister hilang, kan dari kemarin diparkirnya tidak di depan rumahku, dia ngotot mau parkir di ujung jalan…Nah, pas baru mau pulang, eeeh…. Gak ada di parkiran! Sepertinya diangkut petugas dan ditilang, karena letak parkir yang salah. Kamu ada teman Poland yang bisa bantuin gak nih…?”, ujarnya. Suami temanku itu sedang ada rapat penting, demikian pula suamiku, hpnya dimatikan karena sedang meeting.
Saya hanya mencoba bertanya ke seorang teman yang bisa mengangkat teleponku sore itu, biasanya yah kalau ditilang, bisa diambil dengan membayar denda, itu infonya.

Kalau di kota lain, kadang-kadang kami lihat mobil yang ditilang (karena parkirnya di tempat yang salah) hanya dikasih surat tilang yang wajib dibayar. Atau dikunci bannya, lalu jika denda sudah dibayar, ada petugas yang akan membuka kunci tersebut. Namun entahlah dengan mobil si mister, petugas langsung mengangkut mobilnya. Sewaktu temanku menelepon ke petugas berwenang, katanya si mister parkirnya amat fatal, seluruh badan trotoar tertutup mobilnya, jadi mengganggu pejalan kaki dan pemilik rumah di ujung jalan itu, maka mobil itu langsung dibawa petugas.
Si mister paniknya luar biasa---seperti agak stress, temanku menyesalkan kejadian itu, “Sebenarnya masalah sepele, kan…tapi mister X panik banget sampai gak mau duduk dan mondar-mandir kayak setrikaan aja. Mister ngoceh dan ngomel-ngomel tanpa memandang bahwa kita ini teman-temannya, omelannya diulang-ulang ‘yaaa ampun, mahal banget dendanya, Saya gak mau ke Krakow lagi….gak mau lagi! Rugi saya! Rugiiiii! Gila ini…’, yah jelas aja bikin yang lain juga gak enakan…urat-uratnya kelihatan, mukanya merah, seram, Saya juga jadi deg-degan…”, temanku menceritakan hal itu setelah masalahnya selesai. Sore itu menjelang malam, suami teman yang di centrum itu harus segera berangkat projek ke negara tetangga. Jadi yang menemani mister adalah teman kami yang lain, istri si mister menunggu di centrum, sambil bilang “Yaaah, gak apa-apa, dia kan susah dibilangin bahwa harus banyak sedekah…Anggap aja sedekah…”, kalimat yang malah tambah membuat suasana tegang di saat mister ngomel-ngomel.
Ternyata saat teman lain menemani mister X menuju kantor petugas yang menilang itu, sepanjang jalan mister X tidak berhenti mengomel di dalam taksi, sungguh deg-degan hati si teman ini. Omelan mister adalah hal yang sama, dia diberi info oleh petugas bahwa ia harus membayar denda kira-kira dua ratus euro.
Nah, yang diributkannya adalah uang dua ratus euro itu. Padahal, kami tawari bantuan dana, malah ditolaknya. “Rugiii saya! Rugi! Berapa jam itu jatah saya kerja mengumpulkan dua ratus euro, koq terbuang buat bayar tilang!
Padahal parkir kayak gitu kalau di kota saya, boleh koq… bla…bla…bla…”, alhasil setelah mobil bisa diambil kembali, cara menyetir jadi lebih brutal akibat masih emosi dan panik, teman kami mencoba bersabar dan menahan nafas saat mister beberapa kali hampir menabrak mobil lain di jalan raya.
Selalu saja tak berhenti ‘ngedumel’, “ah! My 200 euro, Oh! It’s mafia, it’s bad, Oooh 200 euro…Arrrrgh!”, bagaikan 200 euro itu sudah membuat jiwanya melayang, ia bilang bahwa dirinya pusing sekali, tapi terus saja menyetir dengan mengomeli polisi yang mengambil denda si ‘200 euro’-nya.
Duhai Mister X, semoga Allah ta’ala melimpahkan cahaya islam di hatimu, dengan terangnya cahaya itu, engkau akan memahami bahwa setiap ujian yang datang dari-Nya, pasti diiringi solusi dan rezeki-Nya nan berlipat ganda, kami tak sangsi akan janji-Nya.
Setelah urusan administrasi mobil tersebut beres, Mister menjemput Istrinya di Centrum, dan mereka berpamitan dengan situasi yang kurang mengenakkan. “Padahal, Suamiku itu mau beli celana baru di Krakow, tapi milihnya lama banget, karena memang belum menemukan celana yang diinginkannya. Eh, uangnya malah lenyap disuruh bayar tilang. Kelamaan sih nyimpennya yah, hehehe,” ujar teman yang merupakan Istri dari Si Mister.
Kami yang jauh lebih muda darinya hanya bisa berucap bahwa pembelajaran diri dan penataan emosi ternyata tak pandang usia, “Perhitungan rezeki-Nya amat sempurna. Dua teman kita lainnya malah dapat celana dan kaos baru gratis karena dapat oleh-oleh dari Si Fulan. Sedangkan Mister yang cermat perhitungan badjetnya, malah gak jadi deh dapat celana baru. Sebenarnya kami pernah berada dalam kondisi lebih sulit dari itu, jeng. Sewaktu kami akan pindah dari Bangkok dan sudah check-out appartemen, ternyata bayiku meninggal di rahim, maka Saya harus tinggal di rumah sakit, bayangkanlah… urusan dua ratus Euro bukanlah masalah besar kalau dibandingkan dengan kejadian itu kan?” ujarku. Lagi pula, masih amat beruntung cuma ditilang (dan memang karena kesalahan memarkir sendiri), bukan dibakar atau dirampok orang lain sebagaimana pengalaman brother kita dari Afrika Selatan.
Temanku menimpali, “Yah sama, kan aku pernah cerita bahwa Suamiku pernah batal terbang gara-gara ada badai salju, lalu harus menginap di Bandara, trus pernah pula sudah sampai ke Indonesia, malah bagasinya masih di Jerman, bayangkanlah cuma punya baju di badan…Kita sudah sering punya masalah yang lebih besar dari itu, makanya kemarin kita ajak dia supaya tenang, sabar, eeeh…malah dia menularkan kepanikan sampai situasi jadi amat menegangkan…” dan teman kami yang Istri Si Mister memang cukup bijak, “Makanya Tuhan belum ngasih anak buat kami yah. Berarti belum siap buat menghadapi masalah yang lebih besar lagi, hehehe…” katanya. Dan ia memang wanita yang sabar, masih setia dengan Sang Mister meski amat berbeda bahasa, pemikiran dan tradisi lainnya.
Kami teringat tukang jual buku di dekat kampus dulu yang tak lain adalah senior di kala kuliah. Dengan mendistribusikan buku dan majalah, kerja multitalenta lainnya di tengah padatnya jadwal kuliah serta menerima secuil bea siswa, ia bisa lulus dengan baik bahkan turut membantu menyekolahkan adik-adiknya di desa. Malah dengan keuntungan dagang yang tak seberapa, ia merupakan donatur rutin musholla di dekat kos-kosannya. Allah SWT Sang Pemberi Kecukupan Rezeki baginya.
Saya teringat akan dua sahabatku di Negeri Jiran, yang satu usai melalui masa kritis karena terapi leukemia bagi bayinya, yang satu lagi terpisah dengan Suami hingga sepuluh tahun lamanya akibat tuduhan terorisme maka ia harus menjadisingle-parent bagi kelima buah hatinya. Bahkan ketika anak sulungnya baru lulus sekolah, ujian kesabaran datang lagi, Allah ta’ala mengambil kembali sang amanah tersebut.
Allah ta’ala mengingatkan kita, “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29] : 1-3)
Pernah ada teman yang menanyakan kepadanya, “Bagaimana Ummu bisa membayar ratusan juta rupiah untuk kimoterapi ini padahal gaji Suamimu tak seberapa?” Juga kepada sohib yang satu lagi, “Bagaimana kamu menafkahi anak-anakmu hanya dengan menjadi Guru mengaji di Pesantren, hingga mereka bisa bersekolah, koq bisa sih?” dan pertanyaan ‘reseh’ sejenis itu.
Dan kedua Ibu Sholihat itu punya jawaban sama, “Allah Maha Kaya, Dia-lah yang mencukupkan rezeki kami. Allah Sang Pemberi solusi atas semua problema yang kami hadapi, maka kami bersyukur bahwa Allah ta’ala selalu menjaga keluarga kami untuk menegakkan kalimat tauhid di bumi-Nya ini…” Subhanalloh… hitungan rezeki tak bisa diotak-atik dengan kalkulator manusia, tak dapat dianalisa dengan mata kita, namun Allah ta’ala punya perhitungan-Nya sendiri, mata hati kita-lah yang mengakui kehebatan hitungan-Nya, insya Allah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, ”Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR. Bukhari)
Seorang Mukmin meskipun hidupnya penuh ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat, dan musibah yang ada terasa amat nikmat karena ia tahu bahwa Allah ta’ala selalu melimpahkan solusi pendamping problema, dan memberikan rezeki berlipat ganda di kala cobaan datang tak terduga.
Sering pula Allah ta’ala menyelamatkan kita dari makan rezeki yang tidak halal. Misalnya kejadian tumpahnya sup oleh anak dari Sisterku, sup tersebut diberi oleh tetangga mereka yang non Muslim. Ternyata isi sup adalah daging angsa bercampur pork-cincang, tetangganya menginfokan hal tersebut ketika berjumpa keesokan harinya. Dan sang Sister malah bersyukur, “Alhamdulillah ya Allah… untung kami tak memakan sup itu, Alhamdulillah sup itu malah tumpah”.
Atau malah bisa saja rezeki yang tadinya sudah akan masuk ke tenggorokan, ternyata bukan hak kita. Saya pernah menyiapkan nasi panas lengkap dengan lauk-pauk dan sambal favorit kangmasku. Namun ketika ia pulang dari kantor, badannya lemas, demam dan merasa harus segera berbaring. Ternyata nasi panas komplet memang bukan rezekinya malam itu, ia tak dapat menikmatinya, lidah pahit dan amat lemas. Maka ia meminta dibuatkan minuman jahe dan susu hangat, kemudian segera tidur agar cepat sembuh.
Demikian pula kejadian sore tadi, pak tua di halte bus sedang mabuk, seraya membeli roti bundar. Dalam keadaan mabuk, ia pegang rotinya, lalu berpapasan dengan temannya. Si Teman Pak tua membawa anjing yang sangat kumal, anjing itu berjongkok. Saya perhatikan momen tersebut, tentu saya rekam dalam ingatan, ketika Pak Tua mengobrol dengan temannya sambil ingin menggigit rotinya, tiba-tiba ia tersedak, rotinya jatuh tanpa plastik. Lebih malang lagi, anjing temannya pas sedang pipis di atas roti yang jatuh itu. (masih untung petugas penilang tidak memergoki Si Anjing, tuh…) Pak Tua pun malah mengomeli hewan tersebut. Mungkin bagi orang lain di sekitar halte, kejadian ini menjijikkan. Mereka menjauhi Pak Tua dan temannya. Dan bagi diriku, peristiwa itu pasti ada hikmah-Nya. Allah SWT sedang mendidikku dan menambahkan pemahaman bahwa rezeki itu selalu diatur-Nya dengan apik dan indah.
Masih ingat pula akan pengalaman Mak Salamah, ketika anaknya sudah empat, kemudian hamil lagi yang kelima dan keenam. Sebetulnya, ia pernah menangis, air mata kebingungan karena merisaukan pembiayaan hidup anak-anaknya. Kemudian Ayah dan Pamannya yang bijak menasehati, “Kamu pikir bahwa suamimu dan dirimu yah yang memberi rezeki? Ya tentu saja tak cukup! Berpikirlah bahwa Allah ta’ala yang mengatur segala urusan, bahwa rezeki, musibah, jodoh dan maut berada dalam genggaman-Nya. Kenapa khawatir, semuanya ada jaminan dari Allah ta’ala!” nasehat itu ternyata menambah keimanan pada dirinya. Mak Salamah pun makin doyan bersedekah, meski ketika urusan finansial menyempit, karena ceramah yang ia dengar, “Bantulah saudaramu, maka Allah SWT selalu membantumu,” ia camkan dalam hati bahwa jika memudahkan urusan saudara, maka Allah ta’ala akan memberikan kemudahan baginya pula, dan hal itu memang terbukti. Sekian tahun ketika anak-anaknya sudah dewasa, ternyata selalu ada solusi atas problema hidup rumah tangga mereka.
Keenam anaknya tak kekurangan makan, plus susu setiap sarapan malah, bisa les tambahan kalau usai jam sekolah pula. Kalau anak-anaknya menerima hadiah atas prestasi di sekolah, itu bonus tambahan kebahagiaan bagi Mak dan suaminya. Hingga anak yang kelima mengajak orang tuanya berjalan-jalan ke ibu kota, ke pulau lain, bahkan ke luar negeri sebagai hadiah saat Mak dan suaminya menikmati masa pensiun. Siapakah yang Maha Mengatur rezeki berlimpah itu? Allahu Akbar! Mak Salamah masih sering menangis dalam sujudnya, “Ya Allah… ternyata Engkau memang Maha Penjamin rezeki, ampuni hamba yang dahulu pernah meragukan pertolongan-Mu…”
Mari menjaga diri untuk tetap optimis, saudaraku. Apapun keadaan kita sekarang, inilah rezeki-Nya yang harus disyukuri. Ber-azzam dan berniat menggapai target yang lebih banyak tentu harus kita barengi dengan ikhtiar yang optimal, namun selanjutnya kita tidak perlu gundah pun risau akan hasil akhir, Allah ta’ala adalah sebaik-baik pemberi ganjaran.

Sabtu, 10 Desember 2011

Ilmuwan MITI Temukan Alat Pembasmi Kanker Otak


Selasa, 06 Desember 2011 08:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekelompok ilmuwan CTech Laboratory, sebuah lembaga riset yang berafiliasi dengan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), berhasil menemukan alat pembasmi kanker otak.

Pemimpin Tim Peneliti CTech Laboratory, Dr Warsito P Taruno Warsito, mengatakan temuan ini merupakan sebuah terobosan di dunia kedokteran yang telah berhasil dilakukan ilmuwan Indonesia. "Ini pengembangan alat dari riset kami di bidang tomografi. Setelah alat pembasmi kanker payudara, kami berhasil mendesain alat pembasmi kanker otak," kata Warsito, Senin (3/12).

Alat ini menggunakan prinsip yang sama dengan alat pembasmi kanker payudara, yaitu menerapkan metode radiasi listrik statis. Dan temuan itu telah diuji coba pada seorang pasien penderita kanker otak kecil. "Alhamdulillah, setelah pemakaian dua bulan pasien dinyatakan sembuh total. Saya baru mendapat salinan hasil CT-Scan otak pasien oleh tim dokter rumah sakit," ujar Warsito yang juga Ketua Umum MITI.

Kesuksesan tim dari CTech yang didukung oleh perusahaan Edwar Technology ini dipaparkan dalam forum pertemuan yang dihadiri tidak kurang dari 1.500 peserta dari berbagai kampus di Sumut, Sumbar dan Aceh.

Dalam seminar yang juga menghadirkan mantan Menristek Suharna Surapranata dan staf pengajar USU Dr Yani Absah tersebut, Warsito menceritakan proses terapi pasien penderita kanker otak kecil (cerebellum) yang saat pertama datang dalam kondisi yang mengenaskan.

Menurut Warsito, sang pasien sudah tak mampu bergerak karena otak kecil sebagai pengendali sistem motorik tubuhnya sudah tak bisa menggerakkan seluruh otot. Dia hanya bisa berbaring dan tak mampu bergerak, termasuk menelan makanan atau minuman yang diasupkan ke mulutnya.

Tim peneliti kemudian merancang perangkat yang disesuaikan dengan diagnosis dokter. Dalam terapi ini, kata Warsito, pihaknya memang bekerjasama dengan tim dokter ahli radiologi dan onkologi dari sebuah rumah sakit besar di Jakarta.

"Reaksi positif sudah kami peroleh dalam beberapa hari pemakaian. Pasien sudah bisa tersenyum dan sepekan kemudian sudah bisa menerima asupan makanan dan minuman dari mulutnya. Kondisi semakin membaik dalam waktu sebulan karena ia sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dan puncaknya, dua bulan setelah terapi, pasien dinyatakan sembuh total dari kanker otaknya," papar Warsito.

Menurut dia, metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang bakal menjadi terobosan dalam dunia kedokteran. Selain akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, juga akan meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya.

Sementara itu, mantan Menristek Suharna Surapranata, menyambut baik temuan tim CTech dan MITI ini. Menurut dia, perlu kajian lebih lanjut dan partisipasi banyak pihak yang berkepentingan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

"Kalau mendengar paparan beliau (Warsito), saya kira ini satu hal yang luar biasa dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah. Juga para pemangku kebijakan dari bidang kesehatan agar hasil penelitian dan penemuan ini memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia dan dunia," demikian Suharna.

Gerhana Matahari Dan Bulan Dalam Tinjauan Syariat Serta Hukum Dan Cara Shalat Gerhana

*dari milist sebelah


Diberitakan bahwa pada Sabtu petang depan (10 Desember) akan terjadi gerhana bulan total (Di Saudi sekita pukul 17.00, sedangkan di Indonesia  antara pukul 18.00  hingga 24.00- Lihat link ini dan link ini). Secara ilmiah proses kejadian alam ini dapat dipelajari dan diketahui. Lalu bagaimana perspektif syariah memandangnya?

Berikut sedikit uraian tentang gerhana matahari atau bulan dalam tinjauan syariat. Semoga bermanfaat.
Istilah

Secara istilah, gerhana matahari dan bulan disebut dengan istilah kusuf (كسوف)  atau khusuf (حسوف). Kedua kata tersebut merupakan sinonim yang berarti perubahan pada keduanya dan berkurangnya cahaya padanya. Secara sederhana kita mengartikannya dengan istilah: Gerhana. 

Ada pula yang mengatakan bahwa istilah kusuf untuk matahari sehingga disebut 'kusuf asy-syams' (gerhana matahari) sedangkan khusuf untuk bulan, sehingga dikatakan'khusuf al-qamar' (gerhana bulan).
Hikmah Dibalik Peristiwa Gerhana

Banyak cerita khurafat dan tahayyul beredar di masyarakat seputar terjadinya gerhana. Namun syariat telah menyatakan dengan tegas nilai-nilai yang terkandung dibalik terjadinya peristiwa tersebut. Di antaranya adalah:

1-    Menunjukkan salah satu keagungan dan kekuasaan Allah Ta'ala yang Maha mengatur alam ini.

2-    Untuk menimbulkan rasa gentar di hati setiap hamba atas kebesaran Allah Ta'ala dan azab-Nya bagi siapa yang tidak taat kepada-Nya.

Rasulullah saw bersabda, 

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَصَلُّوا  (رواه البخاري)
"Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang atau karena kehidupannya. Akan tetapi keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian menyaksikannya, maka hendaklah kalian shalat." (HR. Bukhari)

Dalam redaksi yang lain, Bukhari juga meriwayatkan, 


إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ
"Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya  tidak gerhana karena kematian seseorang atau karena kehidupannya.. Akan tetapi Allah hendak membuat gentar para hamba-Nya." (HR. Bukhari)

Disamping hal ini juga mengingatkan seseorang dengan kejadian hari kiamat yang salah satu bentuknya adalah terjadinya gerhana dan menyatunya matahari dengan bulan, seperti Allah nyatakan dalam surat Al-Qiyamah: 8-9.

وَخَسَفَ الْقَمَرُ . وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (سورة القيامة)
"Dan apabila bulan telah hilang cahayanya. Dan Matahari dan bulan dikumpulkan." (QS. Al-Qiyamah: 8-9)
Shalat Gerhana

Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan shalat apabila mereka menyaksikan peristiwa gerhana, baik matahari maupun bulan, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits di atas, juga sebagaimana riwayat adanya perbuatan Rasulullah saw tentang hal tsb. 

Para ulama menyimpulkan bahwa hukum shalat gerhana adalah sunah. Imam Nawawi rahimahullah  menyatakan bahwa sunahnya shalat gerhana merupakan ijma ulama (Lihat: Syarah Muslim, 6/451). Ibnu Qudamah dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa shalat gerhana merupakan sunnah  mu'akkadah/sunah yang sangat ditekankan (Al-Mughni, 3/330, Fathul Bari, 2/527). Sebagian ulama bahkan menyatakan kewajiban shalat gerhana, karena Rasulullah saw melaksanakannya dan memerintahkannya. Ibnu Qayim menyatakan bahwa pendapat ini (wajibnya shalat gerhana) merupakan pendapat yang kuat. (Kitab Ash-Shalah, Ibnu Qayim, hal. 15).

Di sisi lain, karena jarang kaum muslimin yang mengenal dan melaksanakan shalat gerhana, maka dengan melakukannya maka dia akan mendapatkan keutamaan orang yang menghidupan sunah.  
Adab Shalat Gerhana

1.    Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Baik karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan. 

2.     Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi saw dalam shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam shalat kusuf, Rasulullah saw diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka. Bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai shalat gerhana, beliau bersabda, 

يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا (متفق عليه)
"Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (Muttafa alaih)

3.    Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah" . Maksunya adalah panggilan untuk melakukan shalat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah saw memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (HR. Abu Daud dan Nasa'i)

Tidak ada azan dan iqamah bagi shalat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada shalat fardhu yang lima.
4.    Disunahkan mengeraskan bacaan surat, baik shalatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal tersebut dilakukan Rasulullah saw dalam shalat gerhana (Muttafaq alaih). 

5.    Shalat gerhana sunah dilakukan di masjid secara berjamaah. Rasulullah saw selalu melaksanakannya di masjid sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat. Akan tetapi boleh juga dilakukan seorang diri. (Lihat: Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/323)

6.    Wanita boleh ikut shalat berjamaah di belakang barisan laki-laki. Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Asma ikut shalat gerhana bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari). 

7.    Disunahkan memanjangkan bacaan surat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw dalam shalat gerhana memanjangkan bacaannya. (Muttafaq alaih). Namun hendaknya tetap mempertimbangkan kemampuan dan kondisi jamaah.

8.    Disunahkan menyampaikan khutbah setelah selesai shalat, berdasarkan perbuatan Nabi saw bahwa beliau setelah selesai shalat naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR. Nasa'i). Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampaikan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti shalat Jumat. Sebagian ulama menganggap tidak ada sunah khutbah selesai shalat. Akan tetapi petunjuk hadits lebih menguatkan disunahkannya khutbah setelah shalat gerhana. Wallahua'lam. 

9.       Dianjurkan memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, memedekakan budak, shalat serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan azab kubur.
Tata Cara Shalat Gerhana

Pelaksanaan shalat gerhana agak berbeda dari shalat pada umumnya. Banyak yang tidak mengetahuinya karena jarang dilaksanakan dan tidak memiliki waktu yang tetap.

Shalat diawali seperti biasa dengan bertakbiratul ihram, lalu membaca doa istiftah, kemudian membaca ta'awwuz (a'uzubillahiminsyaitanirrajim), lalu membaca basmalah, kemudian membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca surat yang panjang dengan mengeraskan suara. 

Selesai membaca surat, melakukan ruku dengan panjang dan mengulang-ulang bacaan ruku. Selesai ruku bangkit dengan membaca  Sami'allahu liman hamidah, kemudian membaca 'Rabbanaa walakal hamdu. 

Setelah itu tidak sujud seperti shalat lainnya, melainkan membaca surat Al-Fatihah lagi, lalu membaca surat lagi yang berbeda dari sebelumnya. Kemudian ruku kembali dengan lama. Selesai ruku, bangkit kembali dengan membaca Sami'allahu liman hamidahrabbanaa walakal hamdu. Selesai I'tidal, bertakbir untuk sujud. Lalu sujud dengan lama selama rukunya. Lalu dia bertakbir bangun dari sujud dan duduk di antara dua sujud dengan lama selama dia melakukan sujud, kemudian bertakbir lagi untuk sujud dengan lama. 

Setelah itu bertakbir untuk bangkit dari sujud dan berdiri untuk rakaat kedua dan melakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama (dua kali membaca Al-Fatihah dan surat, dua kali ruku serta dua kali sujud). 

Setelah itu melakukan tasyahhud dan bersalawat kepada Nabi saw. Kemudian menyudahi shalat dengan salam.
Kesimpulannya, shalat gerhana dalam satu rakaat, ada dua kali berdiri, dua kali membaca Al-Fatihah dan surat, dua kali ruku dan dua kali sujud. 

Cara ini dijelaskan dalam hadits Aisyah radhiallahu anha ketika menjelaskan cara shalat gerhana yang dilakukan Rasulullah saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih). Dan cara inilah yang paling kuat dari perbedaan pendapat para ulama tentang hal tsb. Wallahua'lam.
Waktu Shalat Gerhana

Waktu shalat gerhana berlaku ketika proses gerhana mulai terjadi hingga gerhana selesai. Jika ketika shalat gerhananya selesai, maka lanjutkan shalat dengan mempercepat shalatnya. Jika selesai shalat gerhana, proses gerhana masih berlangsung, tidak perlu melanjutkan shalat lagi, cukup membaca doa dan istigfhar yang banyak. Jika tidak sempat shalat saat terjadi gerhana, maka tidak disunahkan melakukan qada atasnya.
Wallahu ta'ala A'lam bishshawab...
Riyadh, Muharram 1433H.

Kader EDEC Juara Lomba English Debate di Unand


Selamat dan Sukses Kita Sampaikan Kepada:

Anggota EDEC (English Debater Comunity UNP)

JUARA I >>
Nurul Huda (Bahasa Inggris/09) dan Roni (Biologi/08)
JUARA II >>
GEA dan IWAN (sastra Inggris/08)


dalam Lomba Debat (ROXED) yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran UNAND Oktober 2011
Semoga terus bersinar terang dalam Ridho Illahi
Berusaha sepenuh hati, dengan Semangat Tiada Henti

Salam Cerdas Kontributif